Sabtu, 17 Maret 2018

Perjalanan ke Destinasi Liburan selanjutnya (re:Jekardah)

Maret 17, 2018 0 Comments

Rabu, 10 Januari 2018
          Hari ini jadwal berpetualang ke destinasi selanjutnya. Setelah berburu roti canai di Waru kemarin, list yang ada di jadwal liburanku selanjutnya yaitu “Berpetualang di Ibu Kota”. Hari ini aku akan berangkat ke Jakarta naik Kereta. Keretanya berangkat pukul 12.00 WIB dari stasiun Gubeng Surabaya. Aku baru sempat packing barang-barang yang akan dibawa tadi pagi seusai sholat subuh. Semalem sudah tepar karena kecapean seharian berpetualang di Waru. Pagi saat bangun tidurpun sebenarnya tenggorokan sakit, susah nelen, perut juga gak enak, rasanya udah pengen tidur lagi aja dan males kemana-mana. Tapi kalo inget tiket yang udah dibeli dan sususan jadwal liburan yang sudah dibuat, mau gak mau pagi itu aku paksain untuk bangun dan siap-siap.
          Aku berangkat ke terminal Pamekasan pukul 07.30 WIB dari rumah. Perjalanan dari Pamekasan ke Surabaya kurang lebih tiga jam. Waktu itu bus menuju Surabayanya berangkat pukul 08.00 WIB. Di Surabaya aku turun di daerah Kedinding, daerah situ yang paling deket kalau mau ke stasiun Gubeng. Dari Kedinding ke stasiun Gubeng aku naik gojek, dan karena di sekitar Kedinding tempat aku turun dari bus tadi banyak ojek pengkolan jadilah harus jalan dulu ke depan sekolah (sekolah apa aku lupa) kira-kira 400 meter untuk bisa pesan gojek. Di perjalanan itu tiba-tiba perutku enek gak kuat dan akhirnya muntah di pinggir jalan. Oke, udah jalan sendirian, nenteng-nenteng tas (waktu itu aku bawa daypack dipunggung, satu tas jinjing, dan 1 totebag), muntah pula, huuuft. sebenernya Sebelum turun perutku sudah gak enak, enek-enek mau muntah tapi aku tahan kan gak lucu kalau sudah mau turun dari bus tapi malah muntah dulu :”)  jadilah muntah sendirian di pinngir jalan. Sempet kepikiran “ini aku ngapain, berani bener, udah sendirian, gak enak badan, sok kuat” tapi emang gak ada pilihan lain selain harus kuat, demi liburan hehe. Setelah sampe di depan sekolah itu aku langsung pesen gojek, dan entah kenapa waktu itu abang gojeknya ada yang chat lewat aplikasi dan ada yang telepon. Aku kira itu orang yang sama tapi ternyata itu dua orang yang berbeda, alias orderanku diterima sama dua driver. Karena waktu itu aku pakai go-pay dan abang gojek yang satunya kurang baik, jadilah sama dia tetep di jalanin padahal aku sudah di jemput sama abang gojek yang dateng lebih dulu. Intinya go-payku berkurang 2x lipat alias aku bayar kedua abang gojek itu :”)
          Pukul 11.00 WIB aku sudah sampai di terminal dan sudah duduk manis di ruang tunggu karena keretanya masih akan berangkat satu jam lagi. Aku selalu suka melakukan perjalanan sendiri, disaat seperti itu aku jadi banyak merenung dan melihat sekitar. Seperti saat di ruang tunggu itu, karena aku sendiri dan gak ada temen ngobrol jadi aku bisa leluasa  memperhatikan sekitar. Orang yang berdiri di depan area kedatangan untuk menjemput kerabatnya, dan ada pula yang harus berpisah di pintu keberangkatan. Stasiun, terminal, bandara, selalu punya dua sisi yang berbeda. Ada orang-orang yang berbahagia karena akan segera berjumpa dengan yang ditunggu dan ada pula yang sedang bersedih menahan air mata karena harus berpisah dengan orang yang diantarnya. Tetapi karena memang dasarnya aku orang yang gak bisa diem lama-lama, jadi aku selalu berkenalan dengan orang yang berada di dekatku. Aku suka berkenalan dengan orang baru,karena kadang dengan berkenalan dengan orang baru aku bisa mendapat informasi baru.

          Tepat pukul 12.00 WIB kereta yang aku tumpangi berangkat menuju Jakarta dengan tujuan akhir stasiun Pasar Senen. Aku naik kereta ekonomi Tawang Jaya. Ada beberapa alasan kenapa aku lebih suka naik kereta ekonomi, yang pertama tentu saja karena harganya yang murah. Menurutku kalau Cuma di perjalanan mah yang murah aja, yang penting sampai dengan selamat. Kalau naik kereta yang mahal sayang duitnya mending buat tambahan jajan di tempat tujuan. Alasan yang kedua yaitu karena dengan naik kereta ekonomi aku bisa lebih luas lagi memandang hidup, melihat sisi lain kehidupan yang bisa membuatku merasa harus lebih banyak bersyukur, serta merasa malu karena selalu mengeluh. Di kereta ekonomi kalian akan melihat banyak orang-orang dari berbagai kalangan, kebanyakan kalangan menengah kebawah dan entahlah ini tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata. Contohnya saat itu yang duduk didepan ku bapak-bapak dengan satu anak kecilnya. Bapak-bapak itu masih muda, baru sekitar 30an, anaknya juga masih sekitar 4 atau 5 tahun. Si bapak ini rela berdiri atau kadang duduk di bawah saat sudah malam dan anaknya sudah mau tidur. Bapak tadi berdiri agar anaknya bisa tidur berbaring di kursi, melihat bapak itu begitu menjaga anaknya aku jadi sadar betapa kasih sayang orang tua itu benar-benar sepanjang masa. Alasan selanjutnya yaitu di kereta ekonomi lebih kerasa kekeluargaannya. Di kereta ekonomi yang duduknya berhadap-hadapan membuat kita pasti saling menyapa dengan teman sebangku dan bangku depan kita, dari situ kemudian mengalirlah cerita-cerita sudah layaknya teman lama yang baru bertemu. Bahkan kalau ada yang sedang atau mau makan pasti semuanya ditawarin. Kereta ekonomi saat ini tidak seperti dulu saat aku pertama kali naik kereta ke Jakarta ketika kelas lima SD. Dulu keretanya tidak ada AC nya, pedagang bebas keluar masuk, bahkan dulu sampai ada yang tidur di bawah kursi :”) kereta ekonomi yang sekarang sudah jauh berbeda, sudah bersih, ber AC dan hanya yang punya tiket yang bisa masuk, tidak ada lagi pedagang-pedagang dari luar, pengamen, bahkan tukang sapu. Namun tetap saja kita harus bisa menjaga barang-barang berharga dengan baik.
          Ini bukan kali pertama aku sendirian ke Jakarta, dulu pertama kali sendirian ke Jakarta itu waktu aku kelas dua SMP, dan itu naik bus yang langsung Pamekasan-jakarta karena waktu itu aku belum tau cara ke Surabaya dan ke stasiun seorang diri caranya gimana. Tapi perjalanan kali ini tetap ada yang berbeda dengan perjalanan sebelum-sebelumnya. Kereta yang aku tumpangi ini di jadwalkan akan sampai di stasiun Pasar Senen sekitar pukul 02.00 WIB, dan karena tempat pertama yang akan aku kunjungi itu tempat mbk sepupu yang di Tangerang  jadilah aku harus turun di stasiun Pasar Senen dan itu artinya aku harus menunggu di terminal sampai pagi karena mbk sepupu baru akan menjemput pagi-pagi naik KRL pertama. Sebenarnya saudara ku yang rumahnya di daerah Matraman menyuruh untuk turun di stasiun Jatinegara saja biar bisa langsung di jemput karena rumah saudara yang di Matraman dekat dengan stasiun Jatinegara. Tapi karena siang itu juga akan langsung ke rumah mbk sepupu yang di Cileungsi sama mbk sepupuku yang di Tangerang akan repot kalau turunnya tidak langsung di Pasar Senen. Dengan membulatkan tekad walau sebenarnya rada takut tapi aku memutuskan untuk langsung turun di Pasar Senen saja. Dan ternyata Allah mempermudah urusanku saat itu. Kereta yang aku tumpangi berhenti cukup lama di stasiun Solo Balapan karena harus melepas gerbong khusus, karena itulah jam tiba di stasiun Pasar Senen juga jadi molor, yang harusnya tiba pukul 02.00 WIB tapi saat itu kereta yang aku tumpangi tiba sekitar pukul 03.15 WIB.
          Turun dari kereta aku langsung mencari musholla, dan ternyata benar kata mbk sepupuku kalau mushollanya ditutup agar tidak ada yang tidur di musholla. Dari pintu kedatangan, depan musholla hingga, hingga arah menuju toilet banyak sekali orang-orang yang tidur. Ada yang tidur posisi berbaring berbantal tas, ada yang duduk dan lain semacamnya. Kemudian aku memutuskan untuk ke toilet terlebih dahulu, karena toiletnya sangat antri jadi aku baru selesai dari toilet sekitar pukul 03.45 WIB dan ternyata mushollanya sudah dibuka, yeee jadi aku tidak perlu menunggu diluar berlesehan seperti orang-orang yang aku lihat tadi. Setelah selesai menjamak takhir isya’ dengan maghrib aku tetap duduk di dalam musholla sekalian menunggu adzan subuh. Saat itu adzan subuh di Jakarta sekitar pukul setengah lima, setelah usai sholat berjamaah di musholla stasiun kemudian aku keluar menuju ruang tunggu. Sebenarnya itu ruang tunggu keberangkatan tapi karena aku bingung mau menunggu dimana jadi ya disitu saja intinya kan ruang tunggu hehe. Ternyata juga banyak orang yang tidur di ruang tunggu, aku memilih duduk di salah satu kursi panjang yang kosong biar bisa berbaring meskipun sebentar karena sudah lelah di kereta selama kurang lebih 15 jam dan kaki gak bisa bebas selonjoran. Waktu itu pukul lima pagi, mbk sepupuku baru mau berangkat dari kontrakannya menuju stasiun KRL terdekat dan baru naik KRL sekitar pukul setengah 6, jadi lumayan aku bisa tiduran dulu.


          tak lama kemudian ada mbk-mbk yang duduk di kursi samping ku. Tebakanku sih mbk-mbk tadi seumuran denganku. Karena merasa ada temen yang bisa diajak ngobrol jadi aku ganti jadi posisi duduk dan mulai berkenalan sama mbk-mbk tadi. Namanya Tata, anak PWK ITS 2016, dan yak benar kita seumuran. Kebetulan teman SMA ku ada yang di jurusan PWK ITS juga yang notabanenya sekarang jadi temen angkatannya Tata jadilah kita malah ngebicarain temenku itu hehe bukan ngegosip tapi loh ya. Setelah itu kita jadi bertukar cerita, ternyata Tata ini baru pulang dari Singapore. Dia dapet beasiswa pertukaran pelajar selama satu minggu (kalo gak salah) di Singapore dari Scholarion, jadi aku kebagian oleh-oleh dua coklat dari Singapore pagi itu wehee. Setelah saling bertukar cerita akhirnya kita menyudahi obrolan kita pagi itu karena aku mau menunggu mbk sepupuku yang sudah hampir sampai di depan pintu kedatangan, sedangkan Tata mau mencari sarapan karena jadwal berangkat keretanya masih nanti siang. Sebelum berpisah kita saling follow ig dulu, nambah kenalan. Itulah kenapa aku suka berkenalan dengan orang baru, karena selain kita mendapat teman baru kita juga akan mendapat informasi dan cerita-cerita baru.
yang sebelah kiri itu Tata, yang kanan aku. maafkan muka buluk itu muka lelah menempuh perjalanan hampir satu hari :")
Coklat dari Singapore, oleh-olehnya Tata hehe

         
Sebenarnya ini baru cerita perjalananku dari rumah hingga Jakarta. Karena ceritanya sudah panjang jadi untuk cerita eksplore Jakartanya di post berikutnya yaaaaa. Tujuan post cerita di blog biar nanti beberapa tahun ke depan kalau sedang ingin flashback tinggal baca-baca cerita di blog ini. Tapi kalau mungkin ada yang baca semoga bisa ada hal bermanfaat yang bisa diambil hehe. Ambil yang baik, buang yang buruk. See you in next post guys.

Follow Us @elhidadiana